Skip to main content

Berapa Jam Tidur yang Sehat?

Tidur yang sehat, berapa jam sehari? Tidur merupakan aktivitas alamiah setiap individu. Hampir sepertiga hidup kita, kita habiskan untuk tidur. Dahulu, tidur dianggap sebagai waktu tubuh untuk beristirahat setelah lelah bekerja, sekolah, dan aktivitas lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa tidur tidak lagi hanyalah sesuatu untuk mengisi waktu saat seseorang dalam kondisi tidak aktif. Bahkan, tidur sendiri melibatkan banyak sekali aktivitas dan ternyata memiliki banyak pengaruh pada kesehatan.
Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh tidur pada tubuh menemukan bahwa tidur berhubungan antara lain dengan peningkatan dan penurunan berat badan, hingga risiko kematian di masa yang akan datang.
Sebuah penelitian dilakukan oleh Universitas Wincosin, Amerika Serikat menemukan bahwa lamanya (durasi) tidur seseorang dapat berpengaruh pada  Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian dilakukan pada 1.024 sukarelawan berusia 30-60 tahun. Pada penelitian ini, kebiasaan tidur yang kurang dari 7,7 jam berkaitan dengan peningkatan BMI, baik pada anak, remaja, maupun orang dewasa. Mengapa hal ini dapat terjadi? Ternyata, setelah memeriksa kadar hormon-hormon pada sampel penelitian, didapatkan bahwa tidur berkaitan dengan perubahan kadar hormon yang disebut dengan leptin dan ghrelin.
Leptin adalah sebuah hormon yang berasal dari sel lemak yang bersifat mengurangi nafsu makan. Sedangkan Ghrelin merupakan peptida yang berasal dari lambung yang justru meningkatkan nafsu makan. Penurunan waktu tidur dari 8 jam menjadi 5 jam pada rata-rata waktu malam hari diprediksi penurunan kadar leptin sebesar 15,5% dan peningkatan kadar ghrelin sebanyak 14,9%. Apabila terjadi kekurangan kadar leptin dan tingginya kadar ghrelin, maka nafsu makan akan meningkat dan dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas merupakan risiko yang tinggi untuk terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian.
Penelitian tentang lamanya tidur ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Kripke, dkk di California, Amerika Serikat yang mendapatkan bahwa risiko kematian meningkat pada waktu tidur 8 jam atau lebih, atau tidur kurang dari 7 jam. Penelitian yang melibatkan lebih dari 1 juta individu ini menemukan bahwa tidur selama 8, 9, 10 atau lebih jam dapat meningkatkan risiko untuk meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah pada baik wanita dan pria. Penggunaan pil tidur yang sering untuk mengontrol insomnia juga berkaitan dengan peningkatan risiko kematian. Nah, lalu berapa lama waktu terbaik untuk tidur? Pada penelitian ini angka kematian terendah didapatkan pada wanita dan pria yang mempunyai durasi tidur 7 jam, atau lebih tepatnya antara 6,5-7,4 jam per malam.  
Dari berbagai penelitian tersebut, jelaslah bahwa tidur yang baik dan sehat adalah tidur yang cukup, yaitu sekitar 7 jam sehari. Bila merasa sulit tidur, lakukanlah kegiatan-kegiatan yang sealamiah mungkin, seperti mandi air hangat, meminum secangkir cokelat hangat, atau membaca bacaan-bacaan ringan dapat merilekskan otot-otot tubuh anda sehingga lebih mudah untuk tertidur.

Comments

Popular posts from this blog

Al-Qur’an menjelaskan tentang Makhluk Luar Angkasa

Pertama-tama kita bertanya pada diri kita, apakah alien itu ada menurut Al-Quran? Mungkin definisi alien bagi kita adalah makhluk asing selain manusia yang (mungkin iya mungkin tidak) memiliki intelegensia seperti manusia Sejenak kita simak dan renungi ayat berikut: wamin  aa y aa tihi khalqu  al ssam aa w aa ti wa a l-ar dh i wam aa  batstsa fiihim aa  min d aa bbatin wahuwa ‘al aa  jam’ihim i dzaa  yasy aa u qadiir un ( dengarkan mp3 ). Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.  (QS Asy-Syuura 42 : 29) Kita kutip potongan ayat tersebut: ..dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Apakah memang makhluk-makhluk melata itu ada yang menghuni di suatu tempat nan jauh disana, di bagian sistem bintang tertentu? Atau mungkin di bagian cluster galaksi lain? Atau mungkin bahkan di  super cluste

12 Misteri Peradaban

1. The Grooved Spheres/Klerksdorp Sphere (Afsel) Selama beberapa dekade terakhir, penambang di Afrika Selatan telah menggali bola-bola logam misterius. Asalnya tidak diketahui, bola-bola ini berdiameter sekitar satu inci atau lebih, dan ada beberapa yang terukir dengan 3 alur paralel disepanjang diameter bola. Dua jenis bola telah ditemukan: yang satu terdiri dari logam padat kebiruan dengan bintik-bintik putih, yang lain terdapat cekungan dan berisi zat putih yang kenyal. Hebatnya adalah bahwa batu dimana bola-bola tersebut ditemukan ini berasal dari era Prakambrium – dan  berumur 3,8 miliar tahun!  Siapa yg membuat bola-bola tersebut dan untuk apa tujuannya, tidak pernah diketahui hingga kini. ( video ) 2. The Dropa Stones (China) Pada tahun 1938, sebuah ekspedisi arkeologi dipimpin oleh Dr Chi Pu Tei ke pegunungan Baian-Kara-Ula, China membuat penemuan yang mengejutkan di beberapa gua yang tampaknya telah dihuni oleh beberapa kebudayaan kuno. Terkubur oleh zaman